Lumpur Pemboran
Proses pembuatan lumpur pemboran sangat
bergantung pada dua komponen utama. Komponen tersebut adalah bahan – bahan
pembuat lumpur yang akan menentukan karakteristik dari lumpur pemboran dan
peralatan pembuat lumpur (Mud Mixing Equipment).
Bahan – bahan pembuat lumpur
Pembuatan
lumpur membutuhkan bahan utama yang tergantung dari jenis lumpurnya , untuk
lumpur pemboran bahan utama yang sering digunakan adalah air dan minyak. Air
biasanya sebagai bahan utama untuk water base mud sedangkan minyak
sebagai bahan utama oil base mud, selain bahan utama tersebut lumpur
juga membutuhkan bahan-bahan kimia tambahan (additives). Klasifikasi
dari bahan-bahan kimia yang akan digunakan pada lumpur pemboran akan menentukan
karakteristik lumpur pemboran. Data- data tentang additives lumpur pemboran
menjadi acuan pada saat pembuatan lumpur (Mud Mixing) maupun pada saat
pengendalian kondisi lumpur (Mud treament), tetapi disini menggunakannya Hcl dan housting soda.
Peralatan pembuat lumpur (mixing
equipment)
Peralatan pembuat lumpur terdiri dari :
1. Tangki
– tangki baja, berfungsi untuk mempersiapkan lumpur dan dipakai untuk menampung
lumpur. Tangki baja dipakai karena cepat dipasang mudah dipelihara dan
mempunyai isi tertentu yang dapat mempermudah perawatan.
2. Tangki
cadangan dan kolam cadangan (reserve pit), biasanya diisi lumpur untuk
cadangan dalam menghadapi kick atau loss.
3. Hopper pencampur (mixing
hopper), bekerja berdasarkan prinsip tekanan ruang hampa. Peralatan ini
digunakan untuk menambahkan bahan – bahan lumpur, khususnya yang berbentuk
powder atau tepung kedalam lumpur pada saat proses pembuatan lumpur maupun
proses perawatan lumpur .
4. Tangki
air (water tank).
5. Pompa
– pompa sentrifugal, digunakan untuk mensirkulasikan lumpur dari tangki satu ke
tangki lainnya , untuk keperluan alat-alat pencampuran seperti mud gun,
menjalankan jet lumpur pada vacuum degasser dan mensirkulasikan lumpur pada
bagian pipa penyalurnya.
6. Mud gun, merupakan alat yang
berbentuk pipa yang memiliki nozzle dan dialiri lumpur bertekanan tinggi, untuk
mengaduk material penyumbat loss sirkulasi (Loss circulating material)
dan mencegah pengendapan bahan pemberat dalam cairan.
7. Pengaduk
lumpur mekanis (agitator), berfungsi untuk mengaduk lumpur ditangki,
sehingga lumpur akan teraduk merata dan tidak terjadi pengendapan bahan
pemberat.
Gejala permasalahan timbul dari sistem
lumpur yang berbeda. Hal ini tergantung dari komponen utama bahan – bahan
pembuatnya, sehingga menjadikan prosedur pembuatannya menjadi berbeda-beda
pula. Secara umum lumpur pemboran dapat dikategorikan menjadi empat jenis
antara lain : Water base Mud, Oil Base
Mud, Weighted Mud, Unweighted Mud.
Peralatan Sirkulasi pada Rig
pemboran
Sistem sirkulasi dalam
pemboran memiliki fungsi utama untuk mengangkat serbuk bor (cutting) dari dasar lubang menuju ke
permukaan melalui media lumpur pemboran yang disirkulasikan; selain juga untuk
menjaga kestabilan tekanan formasi lubang yang dibuat. Sistem sirkulasi
merupakan suatu sistem tertutup (closed
loop) yang berperan penting dalam mengupayakan kelancaran operasi pemboran
terutama untuk menghindari maupun mengatasi permasalahan lubang (hole problem). Hal ini dikarenakan laju
sirkulasi merupakan salah satu fungsi dari laju kecepatan pembora
Peralatan pemboran pada
dasarnya terdiri dari beberapa sistem, yaitu sistem tenaga (power system), sistem pengangkat (hoisting system), sistem pemutar (rotating system), sistem sirkulasi (circulating
system) dan sistem pencegah semburan liar (blow out preventer system). Berikut ini gambar skema sistem
sirkulasi pada Rig pemboran.
Adapun komponen-komponen
sistem sirkulasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Tangki
lumpur dan aksesorisnya (mud preparation
section)
adalah tempat pembuatan
lumpur pemboran yang dilengkapi dengan hopper, pengaduk lumpur (mud agitator) dan mud gun sebagai piranti pencegah mengendapnya bahan-bahan pembuat
lumpur seperti Barite. Selain itu tangki lumpur juga berguna sebagai sarana
penampung fluida pemboran yang kembali dari lubang bor dan telah diolah (treatment) oleh peralatan pemisah
padatan (solid control equipment).
2.
Pompa
lumpur (slush pump)
merupakan jantung dari
sistem sirkulasi, dimana pompa menyediakan tenaga guna mengalirkan fluida
pemboran dari tangki lumpur ke lubang bor pada tekanan dan volume tertentu.
Pompa lumpur digerakkan oleh engine ataupun motor DC. Jenis pompa yang
digunakan dalam pemboran adalah pompa piston (Positif Displacement Pump) dengan tipe dua silinder (duplex pump) dan tiga silinder (triplex pump).
3.
Saluran/
line-line sirkulasi
fluida pemboran
disirkulasikan melalui saluran isapan pompa dari tangki lumpur, dipompakan
keluar melewati saluran disharge pompa
menuju ke standpipe, rotary hose, swivel,
kelly, drill string, serta flow line yang menuju ke peralatan
pemisah padatan.
4.
Peralatan
pemisah padatan/ cutting (Solid Control
Equipment)
terdiri dari:
a)
Shale
shaker
berupa piranti yang
menggetarkan screen guna mengayak
lumpur yang kembali dari lubang bor melalui flowline
sehingga terjadi pemisahan antara lumpur dengan serbuk bor. Shale shaker mampu
memisahkan serbuk bor dengan ukuran partikel 74-2464 micron.
b)
Desander
terdiri dari kerucut-kerucut
atau cones berukuran 6 inci dan mampu memisahkan partikel hingga ukuran 40
micron.
c)
Desilter
terdiri dari cone-cone
dengan ukuran 4 inci dan mampu memisahkan partikel padatan berukuran 6 hingga
40 micron.
d)
Mud Cleaner
merupakan kombinasi dari
penggunaan cone-cone yang kemudian lumpur dilewatkan melalui screen dengan ukuran 150 hingga 200 mesh.
e)
Degasser
merupakan piranti yang
bertugas memisahkan gas dari lumpur pemboran sebelum lumpur disirkulasikan
ulang ke lubang bor.
No comments:
Post a Comment