SUMBER PANAS BUMI (Geothermal)
Pembentukan
sumber energi panas bumi,dikontrol oleh
proses-proses geologi yang telah dan sedang berlangsung sepanjang jalur
vulkanisme,terobosan-terobosan magma serta pensesaran-pensesaran.
Cara
terjadinya uap panasbumi dapat dikategorikan sebagai berikut:
§ Sumber
panas berasal dari pluton granit tidak dapat diperekirakan persis
letaknya,tetapi hasil anslisa mendapatkan bahwa letaknya tidak terlalu dalam.
Juga sumber panas tidak menampakan gejala-gejala diatas permukaan bumi
§ Suhu pans
terbentuk batuan magnatik, kemudian keluar menembus permukaan bumi. Batuan
magnatik dipermukaan bumi akan membentuk gunung api tidak aktif atau berbentuk
suatu gunung api aktif dimasa lampau.
§ Pembentukan
uap panas erat hubunganya dengan kegiatan gunung api atau gunung apian.
Kenampakan adanya gunung api atau bekas gunung api dapat dipakai sebagai
pedoman. Sering kali ditemukan daerah panas tetapi tidak mempunyai kandungan
air yang besar dengan suhu rendah.
Berdasrkan
katagori itu sumber energi panasbumi dapat dibagi menurut bentuk uap atau air
panas yang diperoleh dan ditentukan berdasarkan harga entalphy dari fluida.
Sumber
energi panasbumi terdiri dari :
a.
panasbumi sistim uap (dry steam)
b.
panasbumi sistim uap basah (wet steam)
c.
panasbumi sistim air panas (hot water) dan
d.
panasbumi sistim batuan kering panas (hot dry rock).
a.Sumber
panasbumi sistim uap kering
Energi
panasbumi dengan sistim uap kering terdapat di daerah intrusi (penerobosan)
magma dan sumber panasnya dangkal.penurunan tekanan yang dialami suatu lapisan
akibat adanya lubang bor sebagai sarana penghubung dengan permukaan bumi secara
mendadak sehingga air panas terangkat ke permukaan bumi dalam bentuk uap kering
karena tidak dapat mengalami kondensasi kembali. Uap kering ini tergolong uap
komersil dan sangat baik untuk dipergunakan.
b.
Energi panasbumi sistim uap basah
Terdapat
pada suatu daerah yang sumber panasnya relatip dalam, sehingga waktu terjadi
penurunan tekanan pada lapisan sebagai akibat kontak dengan permukaan bumi dari lubang bor. Pada air panas tersebut
terjadi kondensasi dalam pipa produksi dengan catatan bahwa perbedaan tekanan reservoir
dengan tekanan atmosfer tidak terlalu besar atau dengan bentuk lain air panas
yang terdapat si reservoir volumenya besar, sehingga sewaktu terproduksi
kepermukaan belum sempat semuanya berubah
jadi uap (air dan uap).
c.
Sumber energi panasbumi sisti air panas
Terdapat
pada suatu daerah atau reservoir dengan temperature dan tekanan relatip rendah.
Pada daerah atau reservoir yang dilalui air mengalir kepermukaan bumi yang
reservoirnya tidak terlalu dalam. Prosesnya hamper bersamaan dengan panasbumi
sistim uap basah. Biasanya dimanfaatkan untuk alat pemanas atau pengering hasil
bumi.
d.
Sumber energi panasbumi sistim batuan kering panas
Suatu
reservoir yang mempunyai temperature tinggi, tetapi tidak permeable (tidak
mempunyai kandungan air reservoir). Sistim ini belum ada di Indonesia, tetapi di amerika sedang
diteiti pemanfaatanya. Untuk mendapatkan uap panas atau air panas perlu injeksi
air kedalam formasi. Juga dilakukan peretakan (fracking) antara sumur produksi
dengan sumur injeksi.
Energi
panasbumi yang dapat dipergunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.
mempunyai suhu yang tinggi (minimum 150˚ C dibawah
tanah).
2.
tekanan uap cukup besar (minimum 3 atm).
3.
Volume uap cukup banyak (10 ton perjam KW Listriik).
4.
Tidak terlau dalam (maksimum 3000 m)
5.
Upaya tidak menyebabkan karat (pH lebih dari 6).
Melihat dari cara terjadinya uap
panasbumi dapat dikelompokan dalam 3 golongan yaitu:
1.
Sumber panas yang berasal dari pluton granit yang
tidak dapat diketahui persis letaknya,tetapi diperkirakan tidak terlalu dalam.
Sumber seperti ini tidak menampakan gejala-gejala diatas permukaan bumi.
2.
Berupa suhu panas yang berbentuk batuan magmatik dan
kemudian menembus permukaan bumi. Setelah di permukaan bumi membentuk gunung
api yang tidak aktif atau berbentuk suatu gunung api yang tidsak pernah aktif
di masa lampau dan sekarang sudah padam.
3.
Pembentukan uap panas yang sangat berhubungan erat
dengan kegiatan gunung api/kegunung apian. Daerah panasbumi yang pembentukanya sama
dengan tipe ini adalah lapangan panasbumi Kamojang-Darajat Dieng, Kaldera Rawa
Danau di banten dan Buya Bratan diu Bali.
Berdasarkan kandungan mineral dan
jenis uapnya, dapat dibedakan 4 macam lapangan geothermal ialah:
1.
Sumber yang sebagian besar terdiri dari uap. Jenis
uap ini sangat baik untuk pemutar turbin dan pembangkit tenaga listrik.
2.
sumber yang
sebagaian besar terdiri dari air. Biasanya mengandung mineral sebagai hasil sampingan,
juga bahan kimia ekonomis lainya atau dapat juga menghasilkan air tawar
(80%+20%uap).
3.
]sumber yang terdiri dari uap dan air. Merupakan kombinasi
dari hal tersebut diatas.
4.
sumber panas yang merupakan batuan panas pada
kedalaman tertentu. Dengan menyuntikan
air ke dalam batuan tadin maka dieroleh uap atau air panas.
POTENSI PANAS BUMI DI INDONESIA
Pada umunya, air yang terletak didalam tanah
tidak akan berubah menjadi uap meskipun dipanasi dengan suhu yangb tinggi. Hal
ini disebabkan pengaruh tekanan yang makin kedalam makin besar. Untuk keadaan
normal setiap 100 m masuk kedalam tanah, tekanan akan bertambah 27 atm, dan suhu naik dengan 3˚C. Bila disuatu tempat
air yang dipanasi dengan tekanan melebihi normal kemudian oleh pemboran dapat
disalurkan kepermukaan dan karena tekanan di permukaaan bumi hanya 1 atm, air
panas tersebut akan berubah menjadi uapa bertekanan tinggi. Inilah yang kemudian
dapat digunakan sebagai penggerak turbin pembangkit listrik.
Daerah
geothermal yang sampai saat ini sudah dikembangkan biasanya terletak di :
a.
sepanjang rekahan lempeng (spreading ridge)
b.
dia atas daerah terhisap (subduction zone)
c.
sepanjang jajaran pegunungan (mountaintbelt)
Dari
hasil DVB, potensi panasbumi di Indonesia 10.0000 MW. Lokasi sumbernya adalah
di :
1.
Pulau Jawa : luas daerah sekitar , yaittu di Jawa Barat 2.200 MW, Jawa Tengah 2.600 MW, dan
Jawa Timur 700 MW. Dari 5.500 MW yang dapat dikembangkan hanya 4.650 MW. Potensi
yang sudah pasti 90 MW.
2.
Luar Jawa : adalah 4.500 MW yaitu di Sumatera 1.100
MW, Sulawesi 1.400 MW, Nusa Tenggara
400 MW, kepulauan Maluku 100 MW, Irian
Jaya 100 MW, dan di daerah lainya 1.400 MW.
Dalam
memperkirakan potensi tersebut dipakai system Konveksi Hidrothermal. Ada beberapa macam sistem
yang dapat dipergunakan ubtuk memeprkirakan potensi panasbumi yakni:
1.
Sistem Konveksi geothermal : dalam skala ini
diutamakan untuk energi listrik (contoh : Kamojang dan Drajat)
2.
Sistem panasbumi yang berhubungan dengan batuan beku
: diutamakan untuk energi listrik (contoh : Dieng)
3.
Sistem
panasbumi suhu rendah : dipakai untuk daerah yang berlandaian suhu bumi tinggi
4.
Sistem panasbumi ‘geopressure’. Sistem ini dipakai
untuk daerah yang memiliki tekanan bumi yang lebih tinggi dari biasa.
PEMANFAATAN PANASBUMI DI INDONESIA
Jumlah sumur panasbumi yang telah dibor sampai
saat ini sebanyak 27 sumur diantarnya 15
sumur berproduksi.
Keadaan
masing-masing lapangan sbb :
- Kamojang : 20 sumur, yang berproduksi 12 sumur
- Darajat : 3 sumur ( 2 sumur dibor oleh Selandia Baru , 1 sumur dibor oleh Pertamina ) dan telah berproduksi 2 sumur.
- Dieng : 4 sumur ( seluruhnya dibor oleh Pertamina ). Berproduksi 3 sumur.
Dari
sumur-sumur yang telah dibor dengan kedalaman sekitar antar 616 m – 2020 m,
menghasilkan uap panasbumi per sumur antara 5 – 125 ton/jam dan diperkirakan
dapat membangkitkan tenaga listrik antara 0,6 MW – 16 MW. Lama pemboran
berkisar antara 35 – 150 hari dan tergantung kedalaman sumur yang dibor. Jumlah
menara bor yang ada saat ini sebanyak 3 buah , 1 buah milik Selandia Baru
(kapasitas 1500 m) dan 2 milik Pertamina (2 buah NT.45 kapasitas 2200m)
KAMOJANG DAN DIENG
Pada
tahun 1974, PERTAMINA bekerjasama dengan
para ahli adari New Zealand
mulai mengadakan pemboran eksplorasi geothermal di daerah Kamojang.
Hasil pemboran eksplorasi :
- KMJ-6,mencapai
kedalaman 615 meter, menghasilkan 6,6 ton per jam uap alam kering
- KMJ-7,mencapai
kedalaman 535 meter, menghasilkan 8,1
ton per jam uap alam basah
-
KMJ-8,mencapai kedalaman
636 meter,tidak menghasilkan uap alam
- KMJ-9,mencapai
kedalaman 757 meter,tidak menghasilkan uap alam
- KMJ-10,mencapai kedalaman 761 meter,tidak menghasilkan uap alam
Dari hasil pengujian produksi sumur eksplorasi
geothermal ini jumlah gas berat dan jumlah kandungan gas cukup rendah sehingga persoalan korosi sangat kecil.
Diperkirakan bahwa potensi energi dari lapangan geothermal Kamojang cukup
besar, untuk ini perlu diadakan pemboran sumur-sumur produksi dengan
menggunakan menara bor lebih besar dan
kedalaman akhir yang akan dicapai antara 1.ooo meter s/d 1.500 meter.
Hasil pemboran produksi
- KMJ-11,mencapai
kedalaman 1.028 meter menghasilkan 90 ton per jam uap alam kering
- KMJ-12,mencapai
kedalaman 1.506 meter, menghasilkan 30 ton per jam uap alam kering
-
KMJ-13,mencapai kedalaman 1.272 meter, sumur ini
masih dalam periode pemanasan
-
KMJ-14,pemboran sumur ini akan dimulai pada akhir
bulan juli 1977
Untuk
mencapai daya listrik sebesar 30 MW diperkirakan akan dilakukan pemboran
sebanyak 10 sumur produksi, yang secara menyeluruh akan menghasilkan uap
panasbumi sebanyak 300 ton per jam dengan suhu antara 150-170ºC dan bertekanan
sebesar 5 atmosfer gage.
Pembangkit
listrik panasbumi (PLTP) sebesar 30 MW dari daerah Kamojang dan aliran
listriknya melalui jalur transmisi
digunakan sebagai penunjang keperluan Jawa Barat, terutama ke daerah industri
di Majalaya dan sekitarnya
Problema
Yang
menjadikan masalah didalam pemanfaatan tenaga panasbumi antara lain ;
·
Re-injeksi fluida kedalam tanah
·
Kebisingan
·
Emisi gas
·
Penurunan tanah (subsidence )
·
Kehidupoan sosial
·
Efek terhadap iklim
·
Efek terhadap sumur yang lain
·
Keselamatan dari “ Blow Out “
·
Seisme
·
WEfek korosi dari gas
Teknik Eksplorasi
Didalam
melakukan eksplorasi panasbumi pekerjaan dibagi atas beberapa tahap antara lain
:
Ø Investarisasi
Ø Survai
pendahuluan
Ø Pemetaan
geologi
Ø Penelitian
geofisika
Ø Pemboran
dangkal
Ø Pemboran
dalam
- Investarisasi
Sebelum
dilakukan penelitian detil dilapangan terlebih dahulu dikumpulkan data mengenai
adanya kenampakan panasbumi dipermukaan,seperti fumarola solfatara,mata air
panas dan kubangan lumpur panas (“Mud pools”).
- Survai pendahuluan
Survay
pendahuluan meliputi pekerjaan lapangan mengenai goelodi dan geokimia yang
dilakukan secara sepintas untuk mengetahui keadaan geologi secara umum seperti
batuan penudung (caprock),struktur geologi dan pengambilan contoh air panas
guna dianalisa secara kimia dimana hal ini hal ini penting bagi pendugaan suhu
dibawah tanah serta sifat-sifat fluida yang ada di suatu daerah panas bumi.
Penentuan
lokasi manifestasi permukaan juga dilakukan disamping penentuan jenis
manifestasi seperti solfarata, fumarola, kibangan lumpur panas dan mata air
panas.
Selesai
survey pendahuluan dapat diusulkan atau disarankan untuk penelitian lebih
lanjut seperti geologi detil, geologi fisika dan pemboran dangkal untuk
lapangan yang dianggap prospek
- Pemetaan geologi
Pemetaan
geologi diperlukan untuk mengetahui stratigrafi daerah tersebut sehingga dapat
ditentukan ada tidaknya lapisan yang permeable untuk reservoir dan yang
impermeable untuk lapisan penudung ( caprock).
Disamping
itu dicari struktur geologi seperti kaldera dan graben yang ideal untuk suatu
lapangan panas bumi.
4.Penelitian geokimia
Penelitian
geokimia dilakukan 2 tahap:
a.
sebelum pemboran
b.
setelah pemboran
a.
sebelum pemboran
pada
tahap ini dilakukan pengambilan contoh manifestasi permukaan seperti mata air
panas dan fumarola untuk dianalisa kimia unsure yang dikandungnya.
Dari
hasil itu akan didapat prospek tidaknya lapangan panas bumi
b.
setelah pemboran
uap
yang keluar dari dalam sumur bor diambil contohnya kemudian dinalisa kimia.
Dari entalpi yang didapat serta unsure kimia yang dikandung dapat ditentukan
besarnya “steam down” yang dapat dikonversikan menjadi watt listrik. Disamping
itu sifat lapangan dapat ditentukan apakah dareah tersebut bersifat “hot water
dominated” ataukah “vapour dominated”. Hal ini perlu untuk menentukan jenis
metal yang digunakan dalam pembuatan “power plant”.
5. Penelitian geofisika
Setelah
seslesai dengan penelitian geologi dan geokimia maka dilakukan penelitian geofisika antara lain survei
resistiviti atau M.T.5-Ex (Magneto Tellurie 5 Exponent). Anomali geofisika ini
dapat disebabkan oleh fluida panas dikedalaman, perubahan batuan resernoir
ataupun struktur.
Anomali resistiviti rendah dapat disebabkan oleh :
-
zona fosil hidrothermal
-
aliran air panas dari pusat geothermal
-
zona lapisan lempung
6.
Pemboran dangkal
Pemboran
dangkal dilakukan guna mengetahui gradien temperatur disautu daerah. Hal ini
dilakukan dengan pembuatan lubang sedalam 100-200 meter, kemudian diukur
suhunya pada setiap interval kedalaman.gradien temperatur yang normal adalah
naik 3˚C setiap kedalaman naik 100 m.
7.
Pemboran dalam eksplorasi
Pemboran
dalam eksplorasi dilakukan setelah didapatkan data dareah prospektif yang
dihasilkan berdasarkan kompilasi data geologi, geokimia dan geofisika serta bor
dangkal.
Pada
tahap ini dilakukan penelitian serbuk bor yang keluar dan pada interval
kedalaman tertentu diambil batuan inti (“core”). Juga dilakukan pengukuran
temperature pada tekanan dasar sumur setelah mendekati daerah (“zona”)
produksi.
Dari
hasil-hasil tersebut diatas dapat dibuat kolom stratrigrafi dari sumur yang akan berguna untuk pembuatan
bentuk (model) reservoir lapangan panas bumi.
Analisa
dampak lingkungan ( ANDAL )
1. masalah pokok yang dihadapi dengan
berbagai aspek dampak lingkungan :
a.
kwalitas air dan udara
b.
kebisingan
c.
kwalitas ekosistem
d.
efek visuil dan kesehatan
2. Bobot
dampak lingkungan suatu lapangan panasbumi tergantung dari :
a.
tipe sumber panasbumi
b.
tipe fluida yang dihasilkan
c.
karakteristik umum daerah
(geologi,hdrologi,topografi,vegetasi)
- Kontrol / penanggulangan dilaksanakan dengan memperhatikan keempat factor terdahulu.
KESIMPULAN
1.
Sumber panasbumi terdiri dari :
· Sumber
panasbumi sistim uap kering
·
Sumber panasbumi sistim uap basah
·
Sumber panasbumi sistim air panas
·
Sumber panasbumi sistim batuan kering panas
2.
Terjadinya uap panasbumi dibagi 3 golongan :
v Sumber
panasbumi yang berasal dari pluton granit yang tidak diketahui persis letaknya
v Berupa suhu
panas yang berbentuk batuan magmatik dan kemudian menembus permukaan bumi
v Pembentukan
uap panas yang sangat berhubungan erat dengan kegiatan gunung api/kegunung
apian
3.
Berdasarkan kandungab mineral dan jenis uapnya
§ Sumber yang
sebagian besar terdiri dari uap
§ Sumber yang
sebagian besar terdidri dari air
§ Sumber
panas yang merupakan batuan panas pada kedalaman maka diperoleh uap atau air
panas
4.
dalam melakukan eksplorasi panasbumi pekerjaan
dibagi atas beberapa tahap antara lain :
Ø Investarisasi
Ø Survai
pendahuluan
Ø Pemetaan
geologi
Ø Penelitian
geofisika
Ø Penelitian
geokimia
Ø Pemboran
dangkal
Ø Pemboran
dalam
No comments:
Post a Comment